Photo by liburananak.com

About Kekoci (Kelas Koki Cilik)

liburananak_kelaskokicilik

Kelas Koki Cilik mulai direncanakan sejak muncul kegelisahan bahwa kenyataannya banyak orang-orang di usia dewasa yang sudah paham tentang pola makanan sehat namun tetap sering membeli junk food. Hal ini disebabkan karena sejak kecil, mayoritas anak-anak di Indonesia tidak dikenalkan dengan konsep makanan yang sehat.

Ide Kelas Koki Cilik berasal dari konsep food revolution. Food Revolution berisi pedoman agar orang-orang mau memasak sendiri. Selain itu, food revolution juga mengajarkan bahwa individu harus memiliki sikap positif terhadap memasak dan pola makanan yang sehat.

Konsep ini merupakan konsep yang luar biasa untuk diterapkan. Sayangnya, di Indonesia semangat food revolution tidak jelas terlihat di instansi atau kelas memasak tertentu. Sepengetahuannya, memang ada kelas memasak yang dibuka untuk anak-anak, namun kenyataannya kelas memasak tersebut hanya berpura-pura menjadi chef atau sekadar bersenang-senang mengisi waktu luang.

Judulnya cooking class tapi menghias cupcake. Sekadar kreatif tapi nggak ada masaknya. Natasya menegaskan bahwa keinginannya untuk membuka kelas memasak yang benar-benar memasak saat itu belum ada di Indonesia.

Oleh karena itu, untuk menerapkan segala sikap positif anak-anak terhadap konsep memasak dan makanan.

Kelas Koki Cilik dibuka untuk anak-anak mulai dari usia 4-6 tahun dan 7 tahun ke atas. Semakin dini usia anak-anak, semakin perlu kehadiran orangtua untuk menemani perkembangan motorik anak.

Ketika pertama kali memasuki kelas, anak-anak diberikan waktu untuk perkenalan. Perkenalan ini meliputi perkenalan fasilitator dan area dapur. Di dapur, anak-anak diberitahu bahwa ini adalah dapur, bukan ruang bermain. Setiap kali masuk dapur tidak boleh bermain. meskipun metode saat memasak juga menerapkan konsep bermain yang fun.

Anak-anak juga dikenalkan tentang bahan memasak dan asal-usulnya. Contohnya, fasilitator memperkenalkan tepung terigu. Apa itu tepung terigu, dan dari mana asalnya? Hal ini menunjukkan ketidaktahuan anak-anak yang masih besar tentang bahan-bahan dasar dalam memasak. Terkadang juga ada beberapa masakan seperti donat atau roti yang harus ditunggu untuk mengembang. Jadi ada yang udah disiapin mengembang.

Untuk anak autisme, yang difokuskan adalah pembuatan kurikulum pendidikannya. Di Kelas Koki Cilik, terdapat dua jenis kelas yang dibuka, yaitu reguler dan spesial. Kedua kelas ini sama-sama berdurasi selama dua jam. Bedanya, kelas reguler diadakan sebanyak dua hari seminggu, yaitu setiap hari Selasa dan Kamis. Sedangkan kelas spesial diadakan saat weekend, namun tidak selalu ada, maksimal sebulan dua kali.

Perlu ditekankan kembali bahwa mengikuti Kelas Koki Cilik artinya mengubah sikap, bukan perilaku. Artinya, anak-anak yang masih memiliki sikap negatif dimotivasi agar menghasilkan output sikap yang positif terhadap memasak dan makanan yang sehat.

Lalu, bagaimana indikator keberhasilannya? Ada dua cara. Pertama, perilaku anak di kelas dapat diobersevasi. Di akhir sesi memasak, akan ada kegiatan mencoba makanan bersama-sama, sambil melakukan review terhadap bahan-bahan. Mau ga bikin lagi di rumah? Masaknya capek gak? Kalau hasilnya memang negatif, berarti kurang berhasil.

Selain itu, anak-anak yang sudah tidak lagi berada di kelas masih dapat dipantau. Kelas Koki Cilik digolongkan sebagai program yang berhasil apabila, Anak mau makan sayur, atau diulang lagi resepnya di rumah. Artinya dia gak kapok.

Dari anak-anak yang masih keep contact, di facebook misalnya, lagi pada masak sama orangtua, suka di-upload. Yang sulit adalah yang rumahnya jauh dari lokasi kelas. Ada banyak anak-anak yang memiliki minat besar tapi rumahnya di daerah Condet, Sentul, Kota Wisata. Habis ke sini jadi gak mau datang lagi, katanya macet, jauh.

Kelas ini mengajarkan anak-anak tidak hanya bisa memasak, namun bisa memasak makanan yang sehat. Dalam proses pengajarannya, mengedepankan konsep memasak yang menyenangkan bagi anak-anak, sehingga apa yang sudah diajarkan diharapkan terus diingat oleh anak-anak sebagai kesan yang luar biasa.

Sumber: psychology.binus.ac.id

 liburananak_kelaskokicilik

liburananak_kelaskokicilik

liburananak_kelaskokicilik

liburananak_kelaskokicilik

liburananak_kelaskokicilik

liburananak_kelaskokicilik

liburananak_kelaskokicilik

liburananak_kelaskokicilik

liburananak_kelaskokicilik

 

You need to Login or Register to post a review


Recommended Hotels & Restaurants


You need to Login or Register to ask a questions


You might also like this place

Download Our Apps