Photo by liburananak.com
Kampung wisata Batik Kauman Solo ini berada di lokasi strategis, yakni ada di tengah kota Solo. Dikelilingi oleh Jalan Rajiman, Jalan Nonongan, Jalan Slamet Riyadi, dan juga dikelilingi oleh tempat ramai lain seperti Pasar Klewer, Beteng dan Gladak. Letak Kampung wisata Batik Kauman juga sangat dekat dengan Keraton Kasunan Surakarta dan Masjid Agung.
Akses menuju kampung ini sangat mudah karena banyak dipasang penunjuk jalan agar pengunjung tidak tersesat. Karena jalan Kampung Batik Kauman banyak berupa lorong sempit, menyusuri kampung ini sebaiknya dilakukan dengan berjalan kaki, naik becak, motor atau naik sepeda.
Motif Klasik Keraton
Berjalan di gang-gang kawasan Kampung Batik Kauman, rasanya seperti menjelajahi lorong waktu dan kembali ke masa lalu, saat jaman kebesaran Keraton Kasunan. Sobat Pesona bisa menikmati nuansa kota Solo tempo dulu yang diwakili oleh bangunan kuno yang berada di kanan kiri gang. Di lokasi ini, akan terlihat beberapa rumah yang masih mempertahankan bentuk aslinya, seperti kombinasi gaya arsitektur Kolonial-Jawa, Joglo, serta Limasan. Beberapa rumah milik para juragan batik ini juga memiliki tembok tinggi yang tertutup rapat.
Rumah-rumah tempo dulu tersebut kini merangkap sebagai butik yang memajang hasil produksi batik yang mereka buat. Yang unik, jika hendak membeli batik di kampung ini, Sobat Pesona diperbolehkan melihat proses membatik. Hal ini mampu menarik para wisatawan untuk berkunjung lagi ke Kampung Wisata ini.
Menurut sejarahnya, Kampung Batik Kauman adalah pemukiman kaum abdi dalem Keraton Kasunanan yang mempertahankan tradisi dengan cara membatik. Kampung ini salah satu perkampungan tertua di Solo di mana kejayaan bisnis batik dan syiar agama Islam menjadi satu kesatuan. Kauman dibangun saat Raja Keraton Surakarta Paku Buwono III membangun Masjid Agung Keraton, ini terletak persis di sisi sebelah barat alun-alun Keraton Solo pada tahun 1763-1788.
Kauman mulai menjadi pusat kampung batik, ketika keraton memerintahkan para abdi dalem yang ditugaskan membuat batik tinggal di situ. Keraton membutuhkan sandang batik, sehingga abdi dalem yang biasa membatik diperintahkan tinggal di Kauman agar lebih dekat dengan keraton. Mulai saat itulah kemudian muncul pengusaha-pengusaha batik di Kauman.
Kampung Batik Kauman ini memiliki tiga jenis batik, yakni batik klasik dengan motif tulis, batik cap, dan batik kombinasi antara batik cap dan tulis. Ciri khas Batik Kauman terlihat dari warna-warnanya yang cenderung gelap yaitu cokelat dan hitam. Batik di Kampung Kauman ini telah memiliki penggemarnya sendiri, bahkan telah menjadi tempat berlangganan kolektor batik sampai mancanegara.
Hal menarik lainnya dari Kampung Wisata Batik Kauman adalah, Sobat Pesona tidak hanya merasakan pengalaman belanja batik yang berbeda. Lidah dan mata pun dimanjakan oleh pilihan tempat ngopi cantik dengan dekorasinya yang unik. Hampir semua rumah butik di sini memiliki semacam kafe kecil bagi para wisatawan yang ingin melepas lelah setelah berbelanja batik. Batik Kaoeman dengan warung kopinya yang bernama Kedai Kaomen adalah satu di antaranya.