Photo by liburananak.com
Cerita tentang Siti Nurbaya menjadi legenda menarik untuk diperbincangkan. Legenda yang berasal dari “Kota Sambalado” alias Kota Padang ini, mengisahkan tentang cinta tak sampai yang berakhir dengan “nikah paksa”. Terlepas dari legenda, jembatan Siti Nurbaya ini menghubungkan Kota Padang dengan sebuah gunung kecil yang dari kejauhan bisa terlihat kuburan-kuburan yang seolah bertumpukan yaitu Gunung Padang.
Wilayah Kota Padang yang terhubung langsung dengan gunung ini adalah kota tuanya. Berisi bangunan tua sejak zaman Belanda, kampung China yang banyak sekali rumah adat dengan khas warna merah dan patung-patung besar. Dibawah jembatan pun terdapat muara Batang Arau yang ujungnya adalah pantai Padang itu sendiri. Terdapat kapal dan perahu tua yang sedang “bertengger” di tepian membuat lokasi ini menjadi sangat menarik untuk dikunjungi, seolah-olah sedang tidak berada di Indonesia.
Berbicara tentang “Bukit Mayat” ini, konon katanya di puncak Gunung Padang tersebut terdapat makam yang dipercaya sebagai makam Siti Nurbaya. Beberapa meter dibawah puncak sampai dengan titik bawah gunung, dihiasi dengan banyak batu nisan dan rumah-rumah warga yang berwarna-warni. Beberapa sumber juga mengatakan, sebenarnya jika bukit tersebut dibedah lebih dalam, lebih banyak lagi kumpulan mayat tak beridentitas terkubur didalamnya.
Oleh karena itu, destinasi wisata ke Jembatan Siti Nurbaya ini bisa dibilang komplit alias “3 in 1”. Karena dengan mengunjungi wilayah jembatan ini, akan terlihat Gunung Padang yang berisi banyak kuburan, lalu diseberangnya ada “kota tua” khas Padang, serta melihat sunset dari muara yang terhubung langsung ke Pantai Padang, dan ditambah kapal-kapal keren yang memanjakan mata. (Sumber FY)