Didirikan pada 23 Juli 1990 oleh dr. Soejono Prawirohadikusumo, beralamat di Wiyoro, Sitimulyo, Piyungan, Jalan Raya Jogja-Wonosari km 7 No. 277, Bantul. Museum ini merupakan museum yang menguraikan sejarah Indonesia sejak jaman purba hingga proklamasi kemerdekaan. Ragam koleksi itu tentu jarang dapat disaksikan, apalagi di museum ini juga memiliki rekaman sejarah kesenian wayang dari abad 6.
Sama halnya dengan museum Wayang di Jakarta, museum ini mempunyai beberapa jenis wayang, seperti: wayang Purwa, wayang Madya (menceritakan era pasca perang Baratayuda), wayang Thengul, wayang Klithik (mengisahkan Damarwulan dan Minakjinggo), wayang beber, wayang Gedhog (cerita Dewi Candrakirana), wayang Suluh (mengenai sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia), dan lain lain. Berkaitan dengan wayang Purwa, museum ini memiliki beberapa poster yang menggambarkan strategi perang yang dipakai dalam perang Baratayuda antara keluarga Pandawa dan Kurawa, yaitu: strategi Sapit Urang dan strategi Gajah.
Kompleks Museum Wayang Kekayon terdiri dari:
- Museum Wayang, terdiri dari satu unit auditorium (tempat memberi informasi mengenal asal-usul dan klasifikasi wayang) dengan sembilan unit ruang pameran yang menggelarkan segala macam wayang yang pernah ada di Jawa, ditambah beberapa wayang dari luar Jawa dan mancanegara.
- Gedung induk dengan arsitektur khas Jawa.
- Sejarah dalam Taman terdiri dari bangunan-bangunan yang menggambarkan sejarah bangsa Indonesia sejak zaman manusia purba, pengaruh Austronesia, Hindu, era Majapahit, pengaruh Islam, Belanda, era Kartasura, era Mangkubumi, zaman Jepang, sampai proklamasi.
- Taman dan hutan mini merupakan lingkungan hidup yang ditata sesuai kaidah melindungi dan melestarikan flora dan fauna.
Sumber: navigasi-budaya.jogjaprov.go.id & museumindonesia.com
Lokasi : Museum Wayang Kekayon
Wiyoro, Sitimulyo, Piyungan, Jalan Raya Jogja-Wonosari km 7 No. 277, Bantul, Yogyakarta
Tlp : 0274-379058
Buka : 08.30-14.00 WIB
Senin Tutup
Harga tiket: Rp 7.000 pelajar
Rp 10.000 umum
Rp 10.000 jika membawa kamera