Anak-anak suka menggambar atau melukis? Nah sepertinya kursus membatik untuk anak-anak di Museum Tekstil patut dicoba untuk pengalaman baru mereka..

Di kursus membatik Museum Tekstil, anak-anak akan merasakan asyiknya membuat pola, menggunakan canting, merebus, melorot alias meluruhkan malam, serta menjemur kain batik buatan tangan mereka sendiri. Motif yang akan dibatik pun disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak-anak seperti binatang, boneka, macam-macam kendaraan dan lain sebagainya. 

Dengan biaya Rp.35.000,-/anak (dicatat pada Desember 2010), ada 2 pilihan program untuk anak-anak:

• Pertama, membuat batik Jumputan dengan tehnik pewarnaan kain dengan bahan-bahan alami dan hasilnya bisa dibawa pulang.

• Kedua (umumnya untuk anak-anak yang lebih besar), mereka  akan  memulai proses membatik dengan menjiplak gambar yang mereka pilih sendiri pada kain katun seukuran saputangan di atas sebuah meja kaca (yang di bawahnya diberi lampu neon agar menerawang dan lebih jelas). Setelah itu mereka diajak menebalkan gambar dengan malam/lilin yang telah dilelehkan, dengan menggunakan canting. Bagian belakang gambar pun juga diberi malam lagi. Kemudian masuk ke proses pewarnaan dengan merendam kain pada cairan pengikat warna, lalu diberi warna yang dipilih, kemudian direbus untuk menghilangkan malam. Proses terakhir adalah kain dijemur (diangin-angin) dan hasilnya juga boleh dibawa pulang. Asyik, seru dan bikin bangga dengan kreasi kain batik buatan sendiri!

Sudah sejak lama Museum Tekstil menyediakan kursus membatik untuk anak-anak. Ini merupakan salah satu upaya Museum Tekstil Jakarta untuk ‘menyelamatkan’ batik dari kepunahan.Sudah sepantasnyalah kita memperkenalkan batik sedini mungkin kepada anak-anak, generasi penerus bangsa. Jadi, tak hanya sebagai pengguna, mereka diharapkan tahu sejarah dan cara membuat batik.

Bila buah hati kita ternyata jatuh hati dengan kegiatan membatik ini, sebelum pulang jangan lupa membeli canting, malam, kain untuk belajar membatik sendiri di rumah dengan harga yang relatif tidak mahal.

Untuk 3 canting dan 1 kain seukuran saputangan dan lilin/malam harganya adalah Rp.25.000,- (dicatat pada Desember 2010). Yang lebih komplit pun tersedia, untuk satu set peralatan ( 3 canting, 1 kain seukuran saputangan, lilin/malam ditambah kompor dan wajan kecil khusus membatik, semuanya dapat dibeli harga Rp. 100.000,-/set (dicatat pada Desember 2010).

Bila tidak sempat ke Museum Tekstil untuk belajar membatik, kita juga bisa memanggil instruktur Museum Tektil ke rumah lho. Museum Tekstil memang sangat serius dalam memperjuangkan dan mempromosikan budaya batik, bahkan jauh hari sebelum batik di klaim oleh negara lain.

Yang bisa kita nikmati dan kita lakukan di Museum Teksti:

• Belajar membatik
• Belajar tentang pewarnaan alami pada kain
• Belajar tentang sumber warna dari alam di Taman Puspa Wardhana atau Taman Pewarna Alam – aneka tanaman yang dapat digunakan untuk pewarna batik. Di antaranya, kunyit untuk pewarna kuning dan tanaman mengkudu untuk pewarna merah, pohon nangka yang diambil kulitnya untuk menghasilkan warna kuning. Atau pohon jambu yang diambil daunnya untuk warna cokelat
• Belajar tentang bagaimana melipat kain.
• Menikmati beragam koleksi kain batik tulis dan kain tenun dari berbagai daerah di Indonesia seperti songket,  ulos,serta kain tenun dari Sumba, Flores, Maluku.
• Mempelajari & menikmati keindahan macam-macam batik dari Pulau Jawa yang rata2 berusia 90 tahun.
• Melihat Alat Tenun Tradisional dan  koleksi kain dari negara lain seperti Malaysia, Jepang, Mesir, India, dan Sri Lanka.
• Ruang Workshop Membatik terletak di bagian kanan belakang Museum Tekstil dengan bangunan kayu berhias sepasang patung canting di depannya.

 sumber tulisan: www.LiburanAnak.com dan www.areamagz.com