Photo by liburananak.com
Halaman utama Museum Satria Mandala
Ingin menanamkan jiwa patrotisme dan kebanggaan akan kekuatan militer Indonesia pada anak ? Yuk ajak mereka berkunjung ke Musium TNI Satria Mandala di Jl. Gatot Subroto Jakarta.
Museum yang buka mulai hari Selasa ini menyimpan koleksi berbagai benda peralatan dan perlengkapan perang seperti senjata ringan dan berat, pesawat, mobil, bahkan tank baja dapat kita lihat dan sentuh secara langsung.
Ruangan Khusus bagi 4 Jenderal Besar RI
Di museum ini, pengunjung juga bisa mengenal lebih dekat dengan 4 Jendral yang membentuk Republik Indonesia masing-masing di dalam sebuah ruangan khusus, yaitu: Jendral Oerip Soemoharjo, Panglima Besar Jendral Sudirman, Jendral Besar (bintang 5) Abdul Haris Nasution dan Jendral Besar (bintang 5) H.M. Suharto.
Ruangan khusus untuk Jenderal Besar H.M Soeharto
Tidak hanya foto-foto dokumentasi, di ruangan Panglima Besar Jenderal Soedirman juga terdapat benda-benda bersejarah yang menyentuh hati seperti benda-benda pribadi milik Beliau: mulai dari jaket, seragam, tongkat, tas bintang jasa, surat kematian, furniture sampai tandu yang digunakan saat Beliau sakit parah namun masih bertekad memimpin perang. Saat melihat tandu ini, orangtua bisa menceritakannya kepada anak sambil menyisipkan pesan tentang semangat perjuangan demi sebuah kemerdekaan bangsa.
Koleksi benda-benda pribadi milik Panglima Besar Jenderal Soedirman
Tandu Panglima Besar Jenderal Soedirman dipakai saat saat memimpin Gerilya dalam Perang Kemerdekaan
Koleksi furniture milik Panglima Besar Jenderal Soedirman
Ruangan Diorama
Bangunan musium ini terdiri dari 2 lantai. Lantai utama dan lantai basement. Lantai utama menyajikan diorama-diorama dari jaman Proklamasi, pembentukan BKR, dan diakhiri dengan diorama Palagan Ambarawa. Masing-masing diorama disertakan pula keterangan singkat dalam dua bahasa.
Saat melihat diorama perang, ini adalah kesempatan emas bagi para orangtua untuk menceritakan kembali sejarah seperti yang tertulis dan tergambar di diorama, anak-anak pasti akan senang mendengarkan cerita tentang perjuangan para pahlawan dari orangtuanya. Deratan diorama di Museum Satria Mandala dibuat dan didesain dengan baik akan membuat siapapun yang melihatnya akan terbawa suasana perang yang mencekam.
Mendengarkan penjelasan dan cerita tentang Diorama akan menjadi kenangan tersendiri bagi anak
Semua diorama dilengkapi penjelasan singkat dalam 2 bahasa : Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris
Koleksi Senjata
Di lantai bawah, barulah didapati koleksi persenjataan dari masa ke masa pula. Semua jenis senjata, dari pistol,meriam penangkis serangan udara, molotov buatan sampai bamboo runcing!
Beragam pistol, senapan manual dan otomatis, alat pelontar granat, roket & meriam
Torpedo MK1 yang dipakai di kapal selam
Koleksi Pesawat & Kendaraan Lapis Baja
Keluar dari Gedung Utama menuju halaman belakang, kita bisa menemukan semacam hanggar yang menyimpan sebagian kecil pesawat perintis yang dimiliki oleh TNI. Masih dihalaman belakang, barisan kendaraan lapis baja yang dipakai hingga Operasi Seroja di Timor Timur juga bisa kita temukan.
Ternyata ada lho pesawat sebesar ini berdiri tegak di antara gedung-gedung megah di Kota Jakarta!
Pesawat Seulawah, pesawat penumpang pertama yang dimiliki negara RI & hadiah dari rakyat Aceh
Pesawat Gelatik, pernah untuk memberantas hama tanaman rakyat dan penghijauan
Mustang, pesawat tempur pembom yang moncongnya dihiasi lukisan mulut dan gigi seekor hiu pemburu
Pesawat Gannet milik TNI-AL
Kapan lagi bisa memainkan roda pesawat dengan bebas seperti ini? Yuk ke Museum Satria Mandala!
Koleksi Jeep Willys produksi tahun 1948 yang pernah dimiliki Panglima Besar Jenderal Soedirman
Berbagai koleksi kendaraan lapis baja, pengunjung diperbolehkan untuk menyentuh maupun untuk berfoto
Saat akan pulang dan akan kembali ke lapangan parkir, jangan lupa ajak anak-anak berfoto di depan bersama replika kapal perang RI Macan Tutul yang tenggelam di laut Arafura, rudal, tank, antena radar, helikopter maupun pesawat tempur yang semuanya disusun dengan rapi di halaman depan museum.
Replika kapal perang RI Macan Tutul yang tenggelam di Laut Arafura
Koleksi Pesawat Tempur & Tank di halaman depan Museum Satria Mandala
Helikopter & Rudal di halaman depan Museum Satria Mandala
Manfaat Anak-anak berkunjung ke Museum Satria Mandala.
Bagi siapapun yang berkunjung ke Museum Satria Mandala, wawasan akan sejarah kekuatan militer Indonesia akan bertambah luas, mulai kekuatan militer Indonesia sejak jaman kemerdekaan, konfrontasi, dan konflik domestik.
Bila selama ini mengunjungi museum selalu terkesan membosankan, hal ini tidak berlaku saat kita datang ke Museum Satria Mandala terutama bila datang bersama anak-anak (dan apalagi kalau mereka memang menyenangi dunia kemiliteran dan bercita-cita menjadi Tentara!). Di museum ini anak-anak pasti tidak bisa sabar untuk menjelajah ruangan demi ruangan karena setiap ruangan mempunyai display yang berbeda dan kebanyakan koleksinya bisa disentuh maupun dinaiki oleh mereka.
Hampir semua koleksi peralatan perang bisa disentuh maupun dinaiki oleh anak-anak
Kaca yang pecah terkena tembakan peluru pada insiden bersenjata antara tentara Indonesia dan tentara Inggris tanggal 30 Oktober 1945 di Surabaya
Suasana museum Satria Mandala ini lumayan modern, ruangannya ada yang ber-AC ada yang tidak, namun satu yang pasti : karena ruangan-ruangannya lumayan luas dan suasananya hening, maka akan lebih menyenangkan bila berkunjung beramai-ramai seperti Ayah, Ibu beserta anak-anak ataupun rombongan beberapa keluarga sekaligus. Lebih ramai, pasti juga lebih menyenangkan untuk membaca dan menyerap semua informasi sekaligus ajang kesempatan foto-foto bersama.
Ruangan museum yang luas dan hening, lebih asik kalau datang beramai-ramai
O iya, mengingat museum ini lumayan luas maka sangat disarankan untuk membawa Stroller untuk Si Kecil yang mungkin ingin duduk beristirahat sejenak sambil menikmati koleksi museum.
Suasana halaman belakang museum yang luas dan teduh, cocok untuk beristirahat & anak-anak bermain
Sebagai informasi tambahan, pada awal mulanya Museum Satria Mandala bernama Wisma Yaso yang tidak lain adalah kediaman dari Ratna Sari Dewi, salah satu istri Presiden pertama Indonesia Soekarno. Bahkan sebelum Almarhum Presiden Soekarno dimakamkan di Blitar, jasadnya terlebih dahulu disemayamkan di Wisma yang kini telah berubah menjadi Museum Satria Mandala.
Helikopter Super Puma yang mengangkat tentara dan logistic saat perang
Museum yang terbuka untuk umum ini tergolong sepi dari keramaian pengunjung, biasanya museum ini lebih banyak dikunjungi oleh rombongan study tour para para pelajar dari luar kota . Jika Ayah Ibu ingin mulai memperkenalkan tentang sejarah perang kemerdekaan, nilai-nilai kepahlawanan, rasa nasionalisme dan patriotisme kepada anak-anak maka tidak ada salahnya untuk mengajak mereka mengunjungi Museum Satria Mandala ini.