Photo by liburananak.com
Wamena merupakan sebuah kota kecil menarik yang terdapat di Lembah Baliem, Papua. Kondisi masyarakat yang sebenarnya sangat berbeda dengan masyarakat perkotaan pada umumnya membuat mereka menjadi terkesan “mata duitan”, padahal sebenarnya tidak.Sektor pertanian dan pariwisata sebenarnya sudah menjadi pemasukan utama mereka, hanya saja belum terlalu bersinergi dengan program yang dibuat pemerintah. Mereka hanya membutuhkan perhatian lebih, mengingat kondisi alam yang cukup membuat mereka harus bertahan hidup cukup keras.Wamena sebenarnya adalah kota distrik, bagian dari Kabupaten Jayawijaya. Namun beberapa tahun belakangan, kota ini menjadi Kabupaten dan membawahi sekitar tujuh distrik yang tersebar di seluruh wilayah Lembah Baliem dan kabarnya masih akan diperbanyak lagiKondisi geografis Wamena sebenarnya cukup menantang karena berada di sebuah lembah besar yang dikelilingi perbukitan dan berada 1600 meter di atas permukaan laut. Udara disini cukup sejuk, namun bila siang hari panas terik pun tetap tidak dapat dihindari.Kondisi alam seperti inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi warga Wamena dan sekitarnya. Hal ini dirasakan terutama dalam hal barang-barang kebutuhan sehari-hari yang cukup langka dan sulit ditemui. Bila ada pun, pasti harganya sangat mahal.Namun, kemahalan Wamena bukanlah penghalang bagi para wisatawan untuk menikmati keindahan Lembah Baliem. Wamena yang berarti Babi Jinak dalam bahasa lokal ini pun memiliki pesona yang luar biasa bagi para wisatawan dalam maupun luar Indonesia.Wamena dikenal unggul baik dalam kategori obyek wisata, tradisi, kesenian, maupun kuliner. Keunggulan ini sangatlah berbeda dan berharga, terutama bila dibandingkan wilayah Papua lainnya.Hal utama yang tidak boleh terlewatkan saat berkunjung ke Wamena adalah menjadi saksi sebuah suku besar yang ada di Papua. Kehidupan suku Dani adalah sesuatu yang menarik untuk dipelajari dan disaksikan saat berkunjung ke Wamena. Mereka memiliki tarian dan tradisi perang yang sangat unik dan tidak akan pernah terlupakan sepanjang hidup.