Photo by liburananak.com

About Bromo with Kids? Let's do it!

Melihat Pura Poten Bromo dari kaki tangga menuju Kawah Bromo 

Berencana membawa anak-anak menyaksikan keindahan Gunung Bromo? Tak usah ragu lagi dan segeralah rencanakan perjalananan wisata Anda. Gunung Bromo cukup aman untuk anak asalkan dengan pengawasan yang lumayan ketat dari orangtua atau pendamping mereka. Dan yang paling penting adalah anak dalam keadaan sehat dan sudah bisa berjalan sendiri (idealnya minimal usia 3 tahun supaya mereka juga mulai bisa menikmati perjalanannya). 

Banyak orangtua yang merasa khawatir untuk membawa anak-anak ke Bromo karena cuaca yang ekstrim pada bulan-bulan tertentu, namun percayalah..begitu sampai disana dan menyaksikan sendiri keindahan Bromo secara langsung, kekhawatiran itu pun akan sirna dan Ayah Ibu pun dapat berbagi keindahan alam bersama buah hati tercinta..

Bagi para orangtua, yang harus diperhatikan adalah kostum anak-anak supaya mereka siap dengan cuaca Gunung Bromo, terutama ketika kita akan mengajak mereka menyaksikan suasana Matahari terbit yang mengharuskan para wisatawan berangkat dari penginapan sejak jam 3 pagi menuju ke Pananjakan 1. Pananjakan 1 adalah salah satu lokasi dengan view terbaik untuk melihat peristiwa matahari terbit dan berfoto ria berlatar belakang keindahan Gunung Bromo, Gunung Semeru & Gunung Batok. 

Kostum anak lengkap untuk cuaca dingin sebaiknya semua dikenakan atau paling tidak dibawa di dalam tas sebagai persiapan, mulai dari : baju hangat (sweater), jaket, topi, sarung tangan, masker penutup hidung dan mengenakan kaus kaki & alas kaki yang nyaman, tertutup dan tidak licin (karena kaki kecil mereka akan menaiki 250 anak tangga untuk menuju kawah Bromo dan sangat disarankan untuk mengenakan sepatu kets atau sepatu olahraga). 

Jangan lupa juga untuk membawa banyak minuman air putih, susu, cereal, roti, abon, nasi dan cemilan favorit anak untuk berjaga-jaga bila anak haus atau lapar dalam perjalanan pergi maupun perjalanan pulang. Semua bekal ini nantinya bisa kita titipkan di mobil Jeep Hard Top yang kita sewa dan oleh karena itu sangatlah penting untuk menghapal nomor plat dan warna mobil Jeep Hard Top sewaan kita agar kita bisa menemukannya kembali setelah selesai menikmati  tempat-tempat wisata di Bromo. 

Dan bila perlu bawalah bantal untuk leher khusus ukuran anak sehingga anak bisa tidur dengan nyaman di perjalanan. Dengan memperhatikan kostum, bantal leher & bekal makan minum anak, anak akan lebih siap tempur dan dapat lebih menikmati petualangan yang tak akan terlupakan bersama Ayah Ibu tercinta.  

Gimana? Gak ada yang harus dikhawatirkan ‘kan untuk mengajak anak-anak ke Bromo? Persiapan yang matang akan membuat perjalanan & petualangan terasa jauh lebih menyenangkan dan menenangkan :) 

Nah, sekarang saatnya kita menyimak tips lengkap mengunjungi 4 pesona wisata di Bromo: Sunrise (matahari terbit) di Pananjakan, melihat Kawah Gunung Bromo, Padang rumput Savanah (Bukit Teletubies) dan Lautan Pasir (Pasir Berbisik). 

Sunrise di Pananjakan 1

Sebagai keluarga Indonesia, rasanya belum lengkap bila kita tidak mengenalkan keindahan Gunung Bromo ke anak-anak kita.  Pemandangan yang cantik luar biasa ini telah terkenal sampai ke mancanegara dan membuatnya  tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan asing yang berasal dari berbagai belahan bumi. 

Salah satu moment yang tidak boleh dilewatkan adalah menyakiskan peristiwa Matahari terbit yang sangat indah pada bulan-bulan tertentu di musim kemarau,  karena langit akan bersih (tidak terhalang oleh awan) yang membuat momen terbitnya matahari akan terlihat lebih jelas. 

Sebagai informasi, kendaraan mobil atau bus pribadi tidak diijinkan untuk masuk sampai ke depan lokasi wisata. Mobil-mobil pribadi ini harus diparkir pada tempat yang sudah disediakan untuk kemudian berganti dengan mobil Hard Top yang sudah siap disewakan bagi pengunjung. Harga sewa mobil Hard Top ini tergantung pada berapa lokasi wisata yang akan kita kunjungi:  apakah hanya sampai ke Sunrise di Pananjakan dan Kawah Bromo atau juga sampai ke Bukit Teletubies dan Pasir Berbisik. 

Pada tahun 2013, bila hanya memilih 2 lokasi utama (Pananjakan & Kawah Bromo), harga sewa per mobil Hard Top adalah Rp.450.000,- Dan bila kita menambah rute wisata ke Bukit Teletubies dan Pasir Berbisik maka biasanya akan ada tambahan biaya sebesar Rp.200.000,-  per mobil.

Cuaca saat menunggu matahari terbit di Pananjakan ini sudah pasti luar biasa dingin, dan akan jauh lebih dingin pada musim kemarau. Pada musim hujan, udara akan tetap dingin tapi tidak sedingin di saat musim kemarau. Untuk mengatasi cuaca dingin ini, selain berkostum lengkap seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kita juga bisa menghangatkan tubuh dengan membeli secangkir teh panas di deretan warung yang banyak terdapat di pintu masuk Pananjakan. 

Dan yang perlu diketahui adalah pada musim liburan yang biasanya padat pengunjung, saat mobil Hard Top kita sudah parkir, maka kita harus berjalan kaki di tengah hiruk pikuk dan berjejalan di antara motor-motor ojek, mobil-mobil Hard Top yang antri berjejer mencari parkir dan rombongan wisatawan yang sedang berjalan kaki menuju ke Pananjakan. 

Disinilah kita harus mulai waspada menggandeng ataupun menggendong anak-anak kita terutama yang masih kecil. Karena semua itu terjadi jam 3-4 pagi dimana biasanya pada jam ini mereka masih terlelap dalam tidurnya. Bila mobil Hard Top kita dapat parkir agak jauh di belakang, maka kita pun harus berjalan kaki sejauh itu. Membawa stroller pun tidak akan membantu karena suasananya yang padat  berjejal dengan asap dari knalpot motor ojek dan mobil-mobil Hardtop.

Jadi solusinya adalah kenakanlah masker penutup hidung dan gendonglah anak balita kita atau menyewa ojek yang banyak ditawarkan disana. Bila kita memutuskan untuk menyewa ojek, pastikan anak harus ada yang mendampingi atau diapit diantara tukang ojek dan orangtuanya (satu motor bisa bertiga). Saat  kehebohan di musim liburan ini terjadi, tak usah panik dan tenangkan anak bahwa keadaan ini hanya sebentar. Dan yakinlah, bahwa suasana hiruk pikuk ini akan segera berlalu dan nantinya akan menjadi bagian dari memori petulangan super seru di Bromo :) 

Bagi keluarga muslim, bila adzan Subuh tiba, maka kita bisa melaksanakan sholat Subuh di 2 musholla kecil nan sederhana yang ada di Pananjakan. Akan lebih mudah bila kita sudah memiliki wudhu sejak dari penginapan supaya tidak lagi harus antri panjang saat di musholla (dengan catatan kita tidak tertidur saat di perjalanan ya, karena kalau ketiduran maka harus wudhu lagi kan? :) 

Saat di Pananjakan, sesaat setelah sholat Subuh inilah saat-saat terbaik akan dimulai..dimana sebelumnya Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru yang semula masih gelap, sedikit demi sedikit terlihat jelas seiring dengan terbitnya Matahari di sebelah timur atau di sisi kiri dari pintu masuk Pananjakan. 

Sunrise Berawan, bila hujan terjadi pada malam sebelumnya 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sunrise terbaik terjadi pada musim kemarau atau minimal tidak habis hujan di malam harinya. Karena bila hujan di malam sebelumnya, maka keindahan matahari terbit akan tertutup oleh awan dan akan “sedikit” mengurangi kecantikannya. 

Satu hal yang disayangkan di Pananjakan ini adalah tidak adanya larangan merokok, mungkin karena suhu udara sangat dingin sehingga banyak yang merokok untuk menghangatkan tubuh. Bila anak-anak alergi asap rokok, maka segera kenakanlah masker penutup hidung dan carilah lokasi lain di Pananjakan yang jauh dari asap rokok. 

Setelah melihat peristiwa matahari terbit di Pananjakan, jangan buru-buru pergi kembali ke mobil untuk meneruskan perjalanan ke Kawah Bromo…tapi nikmatilah pemandangan dari semua sisi Pananjakan (atas, bawah, kanan dan kiri), terutama bagi Ayah Ibu penggemar fotografi . Selain itu supaya anak-anak juga bisa menikmati kendahan Gunung Bromo, Gunung Batok & Gunung Semeru dengan lebih leluasa tanpa berdesakan. 

Kawah Gunung Bromo 

Setelah selesai menikmati keindahan Bromo dari atas di Pananjakan, mobil Hard Top sewaan akan langsung segera membawa kita ke bawah untuk bersiap menaiki kuda menuju ke kawah Gunung Bromo sebelum matahari semakin terik. 

Biasanya disinilah perut mulai keroncongan dan minta diisi sarapan pagi. Kebetulan di sekitar halaman parkir mobil-mobil Hard Top sewaan ini terdapat banyak penjaja makanan dan minuman ringan. Namun yang harus diperhatikan adalah sebisa mungkin menghindari sarapan mie instan bila memang tidak terbiasa. Hal ini untuk mencegah perut kita kaget dan akhirnya malah jadi sakit perut ingin ke belakang, padahal toilet umum di kawasan ini posisinya lumayan jauh dan antri. Lokasi toilet umum di dekat Kawah Bromo ini adalah tepat di depan Pura Luhur Poten. Disana ada sekitar 4 pintu toilet umum dan kondisinya cukup bersih walaupun gelap (tempatnya tertutup dan tanpa lampu). 

Sedikit tips dari kami, bila pagi harinya berencana akan menuju ke Bromo, ada baiknya tidak makan malam terlalu banyak dan sebisa mungkin hindari sarapan mie instan (terutama sebelum menaiki tangga menuju Kawah).  Biasanya di penginapan-penginapan tertentu, pada malam harinya mereka menawarkan jasa menyediakan sarapan pagi berupa roti sandwich untuk dibawa dalam perjalanan (seperti di penginapan The Java Banana Lodge). 

Untuk anak-anak, membawa nasi,abon, telur rebus, kecap atau  roti sandwich, susu kotak dan cemilan lain akan lebih baik untuk bekal sarapan pagi mereka di perjalanan. Untuk orang dewasa, selain mie instan, pilihan menu makanan  yang dijual oleh pedagang makanan di sekitar Bromo lebih beragam, mulai dari nasi rames, nasi pecel, nasi ayam, bakwan malang, gorengan, umbi-umbian rebus, jagung rebus dan lain sebagainya. 

Jajanan Sarapan Pagi di sekitar Gunung Batok 

Setelah sarapan agar kuat menaiki 250 anak tangga menuju Kawah Bromo, mulailah kita tawar menawar harga sewa kuda. Biasanya harganya semakin mahal di saat musim liburan. The most fun part for the kids is: naik kuda beramai-ramai dengan pemandangan yang luar biasa! Saat menaiki kuda ini, kenakanlah masker penutup hidung untuk menghindari debu-debu pasir yang berterbangan, terutama saat musim kemarau.  Bila perlu, kenakan pula kacamata untuk menghindari mata kemasukan debu pasir saat angin bertiup. Repot banget ya? Hehe , lumayan..tapi kerepotan  ini gak sebanding nilainya dengan petualangan seru yang akan terekam di memori kita dan anak-anak kita. 

Berkuda menanjak gunung dan melihat Awan yang rendah, adalah pengalaman unik tak terlupakan bagi anak-anak.

Saat kuda kita telah sampai di kaki anak tangga menuju Kawah Bromo dan mengharuskan kita turun dari kuda , awasi terus anak-anak karena di tempat ini terdapat lumayan banyak jurang curam tanpa pagar pembatas.  Segeralah saja bersiap menaiki 250 anak tangga Kawah Bromo. Bila anak menolak naik karena merasa tangganya terlalu banyak, kita bisa menggunakan jasa gendong anak yang banyak ditawarkan disana. 

Jasa Gendong Anak 

Sedikit catatan untuk “jasa gendong anak” di Bromo ini: bila tangga menuju kawah sedang penuh atau antri banyak orang, para penggendong anak ini tidak mau naik lewat tangga, tapi memilih berjalan mendaki di sisi-sisi samping tangga menuju kawah!  Jadi anak-anak yang mereka gendong pun akan tiba duluan di tepi kawah daripada orangtuanya..tapi jangan khawatir, mereka bertanggung jawab dan sabar menjaga dan memegangi anak kita sampai orangtuanya datang. 

Jasa gendong anak di Bromo ini sebenarnya sangat membantu terutama bagi orangtua yang membawa anak-anak, karena menaiki 250 anak tangga itu bukan perkara mudah bagi orang dewasa, apalagi anak-anak. Nafas yang mulai ngos-ngosan dan ada kemungkinan di tengah perjalanan si kecil merengek minta digendong karena mulai kecapekan. Biasanya walaupun saat di kaki tangga kita menolak jasa gendong yang ditawarkan, mereka akan tetap mengikuti kita di sisi tangga, sehingga bila anak mulai merengek kecapekan, mereka dengan sigap akan kembali menawarkan jasa gendongnya, yang biasanya tidak akan ditolak oleh para orangtua . Namun mungkin ada baiknya kita meminta kepada mereka untuk menggendong anak kita di tangga bukan mendaki di sisi luar tangga seperti yang biasa mereka lakukan, sehingga sebagai orangtua pun kita tenang karena tetap bisa mendampingi anak kita walaupun di gendong oleh orang lain. 

Jasa gendong anak pada tahun 2013 biayanya adalah Rp. 50.000,- sekali jalan (ke atas saja), kalau pulang pergi (ke bawah lagi) mereka minta Rp.100.000,- Tapi biasanya harga mereka bisa ditawar walaupun hanya turun sedikit. Bagi beberapa keluarga dengan anak-anak yang masih kecil, jasa gendong anak ini sangat membantu dan juga sekaligus membantu perekonomian si penggendong :) 

Ojek Gendong Anak di Bromo: bila tangga sedang penuh, mereka pun berjalan mendaki sambil menggendong anak! 

Namun bila anak tetap menolak naik tangga ke Kawah dan juga menolak jasa gendong  anak ini, jangan dipaksakan ya..karena saat di puncak Kawah Bromo pun lokasinya lumayan menegangkan. Pagar pembatas di bibir kawah yang hanya setinggi pinggang orang dewasa ini tidak berfungsi secara maksimal (ada pagar pembatas tapi bolong di bagian tengahnya).  

Saat di tepi bibir kawah Bromo, pegang erat tangan anak-anak , jangan pernah dilepas, karena pagar yang bolong ini lah satu-satunya pembatas antara tempat wisatawan berdiri dan jurang menuju kawah *glek*tegang* 

Pagar Pembatas Kawah Bromo yang bolong di bagian tengahnya

Untuk anak-anak yang sudah tahu tentang betapa dahsyatnya peristiwa gunung meletus, lava, lahar dan lain sebagainya, pengalaman naik ke Kawah Bromo ini akan menjadi pengalaman yang keren banget untuk mereka. Kawah Bromo ini jauh lebih menegangkan daripada kawah di Tangkuban Perahu Bandung, karena jurangnya yang lebih dalam dan perjuangan untuk mencapainya juga lebih besar. 

250 anak tangga menuju Kawah Gunung Bromo 

Puas melihat Kawah dan foto-foto di bibir kawah, segeralah turun agar bisa bergantian dengan pengunjung lainnya…dan masih ada 2 tempat lagi yang wajib dikunjungi: Bukit Teletubies (Padang Savanah) dan Pasir Berbisik (Lautan Pasir)! 

Bukit Teletubies (Padang Savana) 

Disebut demikian karena gundukan-gundukan bukit yang hijau, bersih dan rapi itu layaknya bukit rumput hijau di film anak-anak ”Teletubbies” yang sempat terkenal beberapa tahun lalu. 

Bukit Teletubies akan nampak coklat pada musim kemarau panjang dan padang rumput disekitarnyapun akan terlihat gersang, pasir dan debu sesekali beterbangan dibawa angin. Inilah sebabnya kita sebaiknya datang pada bulan setelah musim hujan namun belum terlalu masuk ke musim kemarau (bulan Juni – Agustus), sehingga kita masih sempat mendapati hijaunya rerumputan di Bukit Teletubies dan indahnya Matahari terbit yang bersih dari awan hujan di Pananjakan. 

Di Bukit Teletubbies in kita tidak hanya bisa foto-foto dengan latar belakang pemandangan yang cantik lho..Kalau belum lelah dan ingin pengalaman baru, bisa coba menyewa kuda atau berjalan kaki mendaki bukit-bukit hijau yang terlihat seperti gambar bukit di buku-buku dongeng. Lumayan jauh juga siy jalannya untuk menuju ke bukit-bukit ini, jadi sebaiknya tidak usah dipaksakan bila anak-anak terlihat lelah. 

Bukit Teletubbies ini sangat bagus untuk membuat mata kita rileks karena bisa melihat perbukitan dan padang rumput hijau yang luas menghampar dengan beberapa pohon yang tumbuh di atas bukit. Belum lagi beberapa jenis bunga liar yang banyak tumbuh di antara rerumputan, ada yang berwarna kuning, ungu dan putih! Cantik sekali! 

Si Kecil yang baru bangun dari tidurnya di mobil Jeep, masih ngantuk karena ikut bangun jam 02.30 pagi 

Saat di Bukit Teletubbies, adalah kesempatan untuk membeli minuman bila ada tukang jualan minuman air putih dalam kemasan untuk bekal di mobil,  karena setelah dari sini kita masih punya satu tempat lagi untuk dituju: Pasir Berbisik (Lautan Pasir)

Warung-warung jajanan di sekitar Bukit Teletubies

Pasir Berbisik 

Setelah pendakian ke kawah gunung Bromo yang  melelahkan dan berfoto ria di Bukit Teletubbies, berada kembali di dalam mobil yang sedang melintasi lautan padang pasir luas sangat lah menyenangkan dan menenangkan.  

Padang pasir ini pernah menjadi lokasi shooting sebuah film yang berjudul “Pasir Berbisik”, yang dibuat oleh sutradara terkenal Indonesia yaitu Garin Nugroho dan dibintangi oleh Christine Hakim dan Dian Sastro. Sejak itu lautan pasir ini terkenal dengan sebutan Pasir Berbisik. 

Kawasan ini seperti kebalikannya kawasan Bukit Teletubbies yang hijau karena di padang pasir ini nyaris tak ada sehelai tumbuhan pun mencuat dari tanah. Sejauh mata memandang, yang tampak hanyalah gundukan pasir dan dinding-dinding bukit dengan padatan pasir abu-abu pucat. Biasanya Pak Supir Jeep Hard Top sewaan akan menjelaskan kenapa kawasan ini disebut sebagai Pasir Berbisik: yaitu karena kalau kena angin, permukaan pasir ini menimbulkan suara berdesing nan merdu , seperti berbisik. 

Saat melintas di Pasir Berbisik ini, bila kita pergi dengan jumlah jeep hard top yang banyak akan lebih menyenangkan karena padang pasir ini sangat luaaaaaaas sehingga kita benar-benar dibuat seperti kecil dan sendirian di tengah hamparan pasir. Sebagai orangtua, selama perjalanan di Bromo ini kita pun bisa mengingatkan ke anak-anak kita bahwa betapa besarnya ciptaan Tuhan dan betapa kecilnya kita sebagai manusia di tengah kemegahan alam ciptaan-Nya. 

Walaupun gersang dan seperti tidak ada kehidupan, sempatkanlah turun dari mobil dan rasakan ketenangan dan keindahan suasana lautan pasir yang teksturnya kadang bergelombang karena tiupan angin dan berkilau dari kejauhan karena pantulan sinar matahari ke batu-batu pasir.  Dan…coba dengarkan, bila ada angin bertiup..apakah pasir-pasir itu akan mengeluarkan suara berdesing seperti yang diceritakan banyak orang sebagai “Pasir Berbisik”..

Alternatif Penginapan di Bromo.

Sebenarnya cukup banyak pilihan penginapan di kawasan Bromo, namun ada 2 tempat unik yang bisa dipilih, terutama bila membawa anak-anak, yaitu Java Banana Lodge atau Lava View. 

Java Banana Lodge 

Keistimewaan Java Banana Lodge ini adalah tamannya yang luas, coffee shop dan teras-nya yang unik & makanannya enak, dan adanya panggung outdoor yang besar untuk event tahunan “Jazz Gunung” di bagian belakang penginapan. 

Bagi keluarga yang membawa balita atau anak-anak namun tidak ingin mengajaknya ke Bromo karena usia atau kondisi yang belum memungkinkan, Java Banana bisa menjadi pilihan.  Sambil menunggu Ayah exploring Bromo di pagi hari, Ibu dan Si Kecil bisa menunggu Ayah dengan melaksanakan kegiatan rutin seperti makan pagi di coffee shop hotel, berjalan-jalan di taman Java Banana yang luas sambil melihat kebun sayur yang ada di sebelah pagar pembatas lobby utama.  

Walaupun terdapat air hangat untuk mandi namun kamar mandinya berbentuk shower yang menempel ke dinding bagian atas, sehingga untuk balita yang senang mandi dengan bak atau ember, terpaksa mungkin harus membeli ember dulu di perjalanan menuju penginapan di Bromo.  Dan juga jangan lupa untuk membawa mainan, buku dan boneka favorit anak yang dapat dimainkan bersama Ibu sambil menunggu Ayah pulang. 


Java Banana Lodge 

Lava View 

Di Lava View, pemandangan mempesona dari Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru adalah view yang bisa langsung dinikmati oleh para tamu hotel yang menginap ataupun berkunjung untuk makan pagi di coffee shop mereka, tanpa harus bersusah-susah bangun tengah malam untuk berangkat melihat Bromo dari Pananjakan. Pemandangan yang ditawarkan oleh Lava View sama indahnya dengan view dari Pananjakan dan bisa duduk dengan tenang di kursi kayu panjang yang telah mereka sediakan. Namun untuk pemandangan Matahari terbit-nya masih tetap lebih bagus dan lebih jelas bila dilihat dari Pananjakan. 

Meskipun bangunannya tidak secantik dan makanannya tidak seenak Java Banana Lodge, namun penginapan ini tetap menjadi favorit bagi wisatawan Bromo. Biasanya wisatawan yang memilih Lava adalah mereka yang membawa keluarga atau anak-anak dan tidak ingin bangun dan pergi di tengah pagi buta dan mengalami kehebohan penuh orang dan asap rokok di Pananjakan namun tetap bisa melihat kecantikan Bromo.  

Hanya satu catatan untuk Lava View: Good Location with breathtaking view but room need some improvement. It’s ok lah kalau hanya untuk menginap 1 malam :) 

Di Lava View Lodge, tidak usah lagi bangun di pagi buta karena view dari halaman penginapan sudah sangat indah dan lengkap! 

Sedikit catatan tentang pilihan waktu kunjungan ke Gunung Bromo: 

  1. Pada Musim Kemarau: 

    Kelebihannya:
    Bisa mendapat pemandangan Sunrise atau Matahari terbit yang sempurna karena tidak tertutup awan 

    Clear Sunrise, bersih dari awan hujan saat musim kemarau. Foto dari sini 

    Kekurangannya:
    Cuaca / suhu akan lebih dingin menusuk tulang, debu-debu pasir banyak yang berterbangan karena cuaca yang kering dan Bukit Teletubies akan berwarna kecoklatan bukan hijau segar karena padang rumputnya mengering.


    Bukit Teletibbies yang mengering di musim kemarau. Walaupun kering, tetap indah & mempesona. 
    Foto dari sini

  2. Pada Musim Hujan : 

    Kelebihannya:
    Cuaca/suhu tidak sedingin saat musim kemarau, debu-debu pasir tidak terlalu banyak berterbangan,  dan Bukit Teletubies akan terlihat lebih indah karena padang rumputnya yang menghijau segar dipandang mata.

    Kekurangannya:
    Pemandangan Sunrise yang kemungkinan tertutup awan hujan dari malam sebelumnya, tangga menuju kawah Bromo akan lebih licin karena terkena air hujan (harus extra hati-hati terutama untuk anak-anak saat menuruni anak tangga). 

Demikian sharing dari kami tentang Perjalanan ke Bromo bersama Anak-Anak, semoga bermanfaat.

Dan semoga tips-tips penting dalam mengajak anak ke Bromo di awal tulisan ini bisa membantu Ayah Ibu dalam mempersiapkan mereka berpetualang seru bersama keluarga tercinta. 

 

Jangan lupa klik tombol "Related Links" di bagian bawah halaman ini untuk tips wisata yang beragam dan lengkap tentang wisata ke Bromo bersama Anak-Anak :) 

 

 

 

 

 

You need to Login or Register to post a review


Recommended Hotels & Restaurants


You need to Login or Register to ask a questions


You might also like this place

Download Our Apps