Photo by liburananak.com

About Cutie Cats Cafe

Para pencinta kucing boleh bergembira, kini telah dibuka kafe kucing pertama di Indonesia, Cutie Cats Cafe yang terletak di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Jika kafe pada umumnya dijadikan tempat hangout dan mengobrol dengan teman, sambil menikmati makanan dan menyesap minuman, maka kafe kucing hadir bagi para penggemar hewan lucu berbulu ini untuk berinteraksi dengan mereka.

Perlu diketahui, Cutie Cats Cafe bukanlah kafe yang menjadikan kucing sebagai 'teman' makan dan minum pengunjung. Namun merupakan tempat tinggal bagi para kucing, di mana pengunjung bisa bermain, menyentuh dan menyaksikan tingkah polah para kucing dari berbagai jenis ras. Penggunaan kata kafe sendiri lebih bertujuan untuk menarik perhatian orang, terutama pecinta kucing.

"Cat cafe bukan cafe with cat. Tapi fokus ke kucingnya. Segala sesuatu yang ada di ruangan ini menyesuaikan dengan kucing. Kafe ini untuk manusia yang ingin main dengan kucing," ujar Pendiri Cutie Cats Cafe Lia Kurtz, saat peresmian pembukaan kafe di The House of Pika Pika, lantai 2, Jl. Kemang I No. 12F, Jakarta Selatan, Kamis (26/2/2015).

Pengunjung yang datang ke kafe ini akan disambut dengan 15-16 kucing sebagai 'tuan rumah' yang berasal dari berbagai jenis ras. Mulai dari Lokal, Persia, Exotic, Maine Coon, Himalayan, Scottish Fold hingga yang terbilang jarang di Indonesia, Bengals. Suasana kafe dibuat senyaman mungkin bagi para kucing maupun pengunjung, dengan tetap memerhatikan desain interior yang imut, playful dan menarik.

Terdapat 'rumah-rumah' kucing untuk mereka tidur dan bersantai. Ada pula rak yang didesain sedemikian rupa bagi para kucing yang senang bergerak dan memanjat. Terdapat dua sofa panjang untuk para pengunjung duduk-duduk sambil berinteraksi dengan kucing. Tersedia pula area tengah yang lebih leluasa untuk bermain bersama para kucing.

Ada beberapa peraturan yang harus ditaati jika ingin datang ke sini. Peraturan dibuat agar kucing selalu dalam kesehatan mental dan fisik yang baik, juga untuk keamanan serta kenyamanan pengunjung. Kucing bisa disentuh, dielus dan diajak bermain menggunakan benda-benda yang telah disediakan staf kafe. Pengunjung dilarang mengajak kucing bermain dengan barang-barang pribadi pengunjung misalnya sedotan, kertas atau pulpen yang dibawa dari luar. Hal ini dilakukan untuk menjaga higienitas kucing dan kafe.

Pengunjung diperbolehkan memotret kafe dan para kucing, namun dilarang menggunakan flash karena bisa membuat kucing kaget dan menyakiti mata kucing. Selain itu jangan mengangkat atau menggendong kucing dengan paksa, menarik buntut kucing, tidak menyentuh tubuh bagian bawah kucing dan tidak mengganggu mereka saat makan.

"Pengunjung boleh memberi makan kucing tapi khusus snack yang disediakan di sini. Tidak boleh memberi makan kucing dengan makanan dari luar. Juga jangan lari, melompat atau teriak di dalam ruangan karena akan menakuti kucing. Saat tidur atau tidak ingin bermain, kucing juga tidak boleh diganggu," jelas Lia yang menjadi pencinta kucing sejak kecil.

Semua kucing penghuni kafe merupakan hewan peliharaan Lia sendiri. Ia memiliki total 30 kucing namun hanya sebagian yang ditempatkan di Cutie Cats Cafe. Kucing-kucing yang ada di kafe adalah yang telah lolos 'seleksi'. Rata-rata adalah kucing yang jinak, mudah bersosialisasi dengan manusia dan mudah diajak bermain. Sebab menurut ibu dua anak ini, tidak semua kucing bisa berinteraksi dengan manusia asing selain pemiliknya.

Cutie Cats Cafe juga menyediakan minuman dan makanan yang bisa dinikmati sembari bermain dengan kucing. Jangan khawatir makanan dan minuman menjadi tidak higienis, karena bar dan dapurnya terpisah dengan kafe. Pengunjung bisa memesan minuman seperti green tea, cafe latte, hot/iced chocolate, cappuccino hingga espresso dengan harga mulai dari RP 20 ribuan. Sementara makanan hanya menyediakan dessert seperti biskuit, sliced cake dan cupcake seharga mulai dari Rp 18 ribuan.

"Cat cafe idealnya tidak menyediakan makanan manusia yang berbentuk daging-dagingan dan ikan karena kucing kan hewan karnivora. Walaupun itu makanan manusia, indra penciuman kucing amat tajam dan keingintahuannya tinggi. Nanti mereka makan makanan manusia kan kasihan karena nutrisi makanan untuk kucing berbeda dengan manusia," jelas Lia.

Cake dan biskuit cenderung aman dibawa masuk ke dalam kafe karena indra perasa kucing yang paling tidak aktif adalah makanan manis. Sehingga kucing tidak terlalu tertarik untuk mendekati atau mencoba makanan tersebut. 

Untuk memasuki kafe ini, pengunjung akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 50 ribu (hari kerja) dan Rp 75 ribu (akhir pekan) dan hanya diperbolehkan berada di dalam maksimal satu jam. Penambahan waktu akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 35 ribu per jam. Hal ini untuk mencegah penumpukan pengunjung di satu waktu yang bisa mengganggu kenyamanan para kucing.

"Kapasitas maksimal 20 orang, tidak boleh lebih. Pengunjung harus bergiliran jika ingin masuk. Disarankan melakukan reservasi terlebih dahulu karena ruangannya terbatas. Sejak soft launching 12 Februari lalu, ada sekitar 100 pengunjung yang datang setiap harinya. Anemo masyarakat sejauh ini cukup bagus," tutur wanita yang telah 13 tahun berpengalaman di bidang marketing ini.

Sumber: wolipop.detik.com

You need to Login or Register to post a review


Recommended Hotels & Restaurants


You need to Login or Register to ask a questions


You might also like this place

Download Our Apps