Photo by liburananak.com
ak jauh dari Bogor, berudara sejuk. Hotel tua dengan pemandangan indah dan menyimpan banyak cerita.
Salah satu tempat wisata terkenal di Sukabumi adalah Lido. Di sini ada danau dan juga Hotel Lido Lakes Resort. Ini hotel termasyur, hotel yang diidentikkan sebagai salah satu hotel terbagus di Sukabumi. Hotel “berhalaman” Danau Lido yang tenang, dan biru.
Hotel Lido terletak di pinggir Danau Lido. Arealnya luas, sekitar 1.700 hektare. Dari tempat ini tiga gunung terlihat: Gunung Salak, Pangrango, dan Gede. Di mulut jalan masuk ke kawasan Hotel Lido ada “Taman Rekreasi Danau Lido.” Warga Sukabumi dan sekitarnya di akhir pekan kerap memenuhi tempat ini.
Hotel Lido ini ternyata menyimpan kisah cinta romantis. Hotel tersebut didirikan seorang Belanda bernama Antonius Johanes Ludoficus Maria Zwijsen. Ia polisi yang kemudian ditugaskan di Batavia oleh Pemerintah Belanda.
Setelah rampung tugasnya sebagai polisi, Zwijsen bekerja di Hotel Nederlande di kawasan Gondangdia, Batavia yang sekarang bernama “Jakarta” itu. Rejekinya terus berlimpah. Zwijsen lalu, konon, membeli sebuah hotel di daerah Harmoni. Setelah itu “insting” bisnisnya muncul. Ia ingin memiliki hotel di pinggir Danau Cigombong -yang kelak kemudian lebih dikenal sebagai “Danau Lido”. Di dekat danau ini juga terdapat air terjun Curug Cikaweni.
Pada 1935, Zwijsen bertemu seorang putri perwira polisi yang bertugas di Sukabumi, Catharina anna beemster. Mereka menikah pada 1937. Nah, hotel ini didedikasikan untuk Anna. Pasangan bule dikarunia tujuh anak. Semua cewek. (Bisa dibayangkan meriahnya!). Foto-foto keluarga Zwijsen-Anna dapat kita saksikan tergantung di dinding ruang tunggu Hotel Lido. Konon di sebuah batu yang kemudian diletakkan di hotel ini, Zwijsen mengukir nama istrinya.
Zwijsen dan Anna kerap menghabiskan waktu mereka di hotel ini. Mereka acap mengundang sanak saudara, kenalan, dan berpesta di pinggir Danau Lido. Perang dunia membuat mereka harus melepaskan Lido. Pasukan Jepang masuk dan merusak Hotel Lido sebelum kemudian direbut oleh pejuang Indonesia.
Akhirnya pada 1953 Anna dan anak-anaknya pulang ke Negeri Belanda. Dua tahun kemudian, Zwijsen menyusul.
Hotel Lido pernah diinapi orang penting. Pada 1940 Ratu Wilhelmina, Ratu Belanda, pernah datang dan menginap di hotel ini. Presiden Soekarno juga kerap beristirahat di sini.
Presiden Soekarno konon menulis bukunya yang terkenal, tentang sosok perempuan Indonesia yang diidamkannya, yakni “Sarinah,” di Hotel Lido.
Di sana, kita bisa berperahu lebih tepatnya naik getek. Jika mau bikin pesta di pinggir danau dengan membakar ikan, juga ada tempatnya. Buat mereka yang ingin wisata outbond atau naik Motor ATV juga tersedia sarananya. Ada juga fasilitas “rekreasi udara” semacam paralayang dan parasut bermotor. Terletak di daerah ketinggian dan di bawahnya membentang lembah, wilayah ini memang pas untuk kegiatan kedirgantaraan semacam itu. Di hotel sendiri tersedia kolam renang dan lapangan tenis.
Untuk anak-anak, manajemen hotel ini kerap membuat acara yang menurut saya cukup menarik. Misalnya, mengajari anak-anak untuk melukis di atas tas kain. Cat dan segala perlengkapannya disediakan.
Sumber: catatanbaskoro.wordpress.com