Photo by liburananak.com

About Taman Burung TMII

Ternyata, jenis burung asli Indonesia itu banyak sekali jumlahnya dan semuanya mempunyai bentuk yang sangat indah. Jangankan anak-anak, orangtuanya pun pasti akan terkagum-kagum dengan kebesaran ciptaan Tuhan akan mahluk yang satu ini. Karena itu, yuk ajak anak-anak berkenalan dengan berbagai burung asli Indonesia yang berada di Taman Mini Indonesia Indah. Taman Burung ini merupakan salah satu favorit tempat wisata edukasi untuk anak-anak di Jakarta. 

Tak sekadar hanya melihat burung di dalam kandang, beberapa burung malah dibiarkan berkeliaran bebas. Jangan kaget saat kita menjelajahi taman, tiba-tiba kita dihadang oleh kawanan bebek dan angsa hitam. Bahkan, seekor burung merak pun bisa mendekat dan menyambut kedatangan para pengunjung.

Awalnya Taman Burung hanya memiliki satu kubah yang dibangun tahun 1975 dan diresmikan tanggal 19 Agustus 1976, namun kemudian dikembangkan menjadi 9 kubah dan diresmikan kembali pada tanggal 27 April 1987. Taman Burung terletak di bagian belakang kawasan TMII berdekatan dengan Pusat Peragaan IPTEK, menempati lahan seluas 6 hektar (termasuk fasilitas umum berupa tempat parkir yang cukup luas dan rindang).

Burung-burung ini ditempatkan dalam sangkar-sangkar raksasa (kubah): kubah paling besar bergaris tengah 68 meter dengan ketinggian 30 meter, sedang yang paling kecil bergaris tengah 20 meter dengan ketinggian 9 meter. Di setiap pinggir kubah dibuat sangkar-sangkar yang menyimpan koleksi burung, sehingga dapat dinikmati dari dalam ataupun luar kubah.

 

Penataan koleksi burung di taman ini berdasar zoogeografi atau pola sebaran binatang, sehingga koleksi Taman Burung TMII dibagi menjadi dua belahan: Kubah Barat dan Kubah Timur, sesuai dengan  Garis Wallace. Lingkungan vegetasinya pun mengikuti pola ini, sehingga pemilihan tanaman & pepohonannya pun  yang berguna dalam menghasilkan buah-buahan, biji, dan pucuk yang dapat menjadi pakan burung harus sesuai dengan tempat mereka berasal.

Menurut petugas di Taman Burung TMII, koleksi burung di tempat ini lebih banyak daripada di Kebun Binatang Ragunan. Hampir 99 persen burung disini adalah burung-burung asli Indonesia. Jika Anda ingin melihat burung-burung cantik yang berwarna-warni, maka datangi kubah timur yang berisi burung-burung khas Indonesia bagian timur. Sedangkan burung-burung di Indonesia bagian barat memiliki bentuk lebih kecil daripada kawan-kawannya dari Indonesia timur.

Dari segi penangkaran dan pelestarian, Taman Burung TMII ini telah berhasil mengembangbiakkan lebih dari 100 jenis burung, di antaranya sekitar 30 jenis merupakan jenis-jenis yang dilindungi dan langka. Untuk menjaga kesehatan hewan koleksi, Taman Burung TMII juga dilengkapi dengan sarana karantina sebagai tempat memisahkan burung-burung yang sakit untuk mendapatkan perawatan.

Koleksi burung yang ada di sini merupakan yang terlengkap di Indonesia, terdiri atas 312 jenis dengan jumlah mencapai ribuan ekor, baik yang berasal dari Indonesia Bagian Barat, Timur dan sebagian dari mancanegara. Elang Jawa, Elang Bondol, Cendrawasih, Jalak Bali, Maleo, Rangkong, Beo, Burung Onta, dan Onagadori (ayam dari Jepang ini memiliki ekor yang sangat panjang) merupakan beberapa koleksi yang paling digemari oleh para pengunjung.

Bagi keluarga yang membawa anak-anak dapat beristirahat sebentar di kolam ikan sebelum melanjutkan penjelajahan ke semua kubah. Di samping itu di dekat kolam ikan terdapat kafetaria yang menjual makanan dan minuman ringan, termasuk juga makanan khusus untuk ikan-ikan di kolam. Anak-anak pun dapat memberi makan ikan sepuasnya sambil menyaksikan angsa-angsa hitam & burung Pelikan yang cantik lalu lalang dengan anggunnya.
 

Tips berkunjung ke Taman Burung TMII: 

  1. Bila ingin berkunjung, usahakan untuk datang pagi hari (Taman Burung TMII buka jam 9 pagi) karena saat pagi hari itulah burung-burung aktif berkicau dan terbang kesana kemari mencari makanan. Selain itu bila datang pagi hari, suhu udaranya masih relatif sejuk (belum terlalu panas), sehingga sangat nyaman untuk dijadikan alternatif liburan sambil jalan santai bersama keluarga. Namun bila kita datang siang hari, jangan lupa bawa payung/topi. 
     
  2. Setiap hari pukul 10.00 WIB ada sesi pemberian makan burung Pelikan , sedangkan setiap hari Sabtu & Minggu atau hari libur nasional pada pukul 14.00 WIB ada sesi bermain dengan burung jinak dimana anak-anak pun bisa memegang dan berfoto dengan burung paruh bengkok, kakak tua, bahkan dengan burung predator seperti elang bondol. Bila ingin berfoto dengan para satwa ini, sebaiknya kita sudah berpesan sebelumnya kepada petugas yang berjaga di dekat pembelian tiket agar bisa disiapkan mulai dari tempatnya dan petugas fotonya. 
     

Sumber tulisan: http://tmii.co.id dan http://mytour-share.blogspot.com/

 

 

You need to Login or Register to post a review


Recommended Hotels & Restaurants


You need to Login or Register to ask a questions


You might also like this place

Download Our Apps

BESbswy