Photo by liburananak.com

About Konservasi Beruang

Akhir pekan adalah waktu yang paling tepat untuk mengunjungi tempat-tempat wisata. Kota Balikpapan di Provinsi Kalimantan Timur selain memiliki pantai nan elok, juga menyimpan lokasi pelesiran alam yang beragam. Yang gemar mengunjungi pusat perbelanjaan, sepanjang garis pantai Balikpapan adalah sentra wisata belanja modern yang popular.

Namun jika ingin mengajak putra-putri Anda mengenal alam Kalimantan, berkunjung ke Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) Beruang Madu, bisa menjadi pilihan. Taman wisata sekaligus konservasi beruang madu  ini menyimpan informasi tentang segala jenis omnivora itu.  

Di taman wisata ini, pengunjung bisa menyaksikan dari dekat lima ekor beruang madu, atau lebih dikenal dengan sun bear. Binatang endemis di Pulua Kalimantan ini memiliki bahasa latin Helarctos malayanus. Ia adalah jenis beruang paling kecil di dunia. Binatang ini juga menjadi ikon Kota Balikpapan.

Enklosur Beruang Madu 

KWPLH adalah rumah bagi 7 ekor beruang madu (5 jantan: 2 betina). Semua diambil dari alam liar sewaktu masih anak-anak dan telah dipelihara secara ilegal oleh masyarakat sebagai hewan peliharaan. Beruang ini disita antara 2002-2004, kecuali 3 dari mereka yang didatangkan pada tahun 2011-2014.

Pada bulan Februari 2006, 5 beruang madu di KWPLH akhirnya pindah dari kandang jeruji ke enklosur yang menjadi hutan baru mereka. Enklosur kami adalah kandang besar sekitar 1,3 hektar berupa hutan sekunder yang dikelilingi oleh pagar listrik dan pagar kawat. Beberapa jenis tanaman buah favorit beruang adalah satu di antara banyak jenis yang mengisi enklosur. Dua struktur panjat disediakan di dekat tepi enklosur memberikan peluang besar kepada pengunjung untuk melihat mereka dalam mencari makanan dua kali sehari, ketika makanan disebarkan di dalam. Pengunjung dapat mengamati beruang madu dari boardwalk pengunjung, yang mengelilingi enklosur.

Pengaturan kandang memberikan manfaat baik bagi beruang dan pengunjung. Sebuah kandang naturalistik yang mempromosikan perilaku alami mereka, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan beruang. Pada saat yang sama, pengunjung memperoleh pemahaman tentang perilaku beruang dan habitatnya. Dengan melihat hewan dalam lingkungan yang alami orang akan kurang senang melihat satwa liar langka dan dilindungi ini hidup di kandang jeruji kecil atau terikat pada rantai.

Tujuan utama dari enklosur beruang madu adalah menanamkan sikap yang lebih positif terhadap beruang madu dan pengetahuan tentang status konservasi mereka di antara penduduk setempat, dan akhirnya mengurangi perdagangan satwa liar, dan menciptakan dukungan untuk kegiatan konservasi hutan.

Jumpa Beruang Madu 

Untuk dapat menyaksikan langsung beruang koleksi taman ini, pengunjung harus menyusuri trek khusus berupa jembatan kayu yang nyaman. Dari jalur inilah, pengunjung bisa menyaksikan tingkah polah beruang. Tak perlu cemas jika mulai terasa capek, karena taman ini menyediakan sejumlah gazebo. 

Agar beruntung menyaksikan hewan pemakan segala ini, Anda harus berada di trek sebelum jam 9 pagi, atau pukul 3 sore saat beruang mendapat jatah makanan. Para penjaga biasanya menempatkan makanan mereka di ranting-ranting pohon yang dekat dengan jembatan kayu, agar pengunjung dapat melihatnya. Pada jam-jam makan, para penjaga akan membunyikan tanda berupa lonceng memanggil beruang-beruang itu.

Untuk dapat menyaksikan langsung beruang koleksi taman ini, pengunjung harus menyusuri trek khusus berupa jembatan kayu yang nyaman. Dari jalur inilah, pengunjung bisa menyaksikan tingkah polah beruang. Tak perlu cemas jika mulai terasa capek, karena taman ini menyediakan sejumlah gazebo. 

Kunjungan di jembatan kayu buka setiap hari pada jam 09:00 sampai 17:00 (tutup antara jam 14:00-15:00 yaitu saatnya beruang masuk kandang untuk makan siang dan pegawai menyebarkan makanan di dalam enklosur). Di alam liar, beruang menghabiskan sebagian besar hari mereka mencari makanan. Anda dapat menonton beruang madu di KWPLH mencari makanan dua kali sehari, yaitu pada jam 9.00 pagi atau 15.00 dimana ini adalah waktu yang terbaik untuk dapat melihat beruang dari dekat. Makanan dan suguhan lain disebarkan tersembunyi di dekat boardwalk. Anda dapat menonton beruang memanjat, menggali, dan mengendus jalan di sekitar enklosur sementara mereka berupaya mencarinya!

Pusat Informasi Beruang Madu 

Di dalam pusat informasi ini para pengunjung dapat belajar dengan cara yang menyenangkan dan interaktif mengenai karakteristik beruang madu yang menakjubkan, ekologi dan prilaku beruang madu, belajar bagaimana gelombang radio bekerja untuk melacak keberadaan beruang madu di alam liar, dan apa yang dapat kita lakukan untuk membantu upaya perlindungan beruang madu. Pusat Informasi Beruang Madu ini juga mengenalkan kepada pengunjung keragaman dari keluarga beruang dengan lukisan berukuran sebenarnya, yang ditata dengan latar belakang lukisan seluas 2×4 m yang menggambarkan habitat beruang dan panel depan mengenai informasi spesifik jenisnya.

Lokasi wisata ini cukup menarik perhatian wisatawan. Bukan saja turis lokal, tak sedikit pelancong mancanegara tertarik melihat dari dekat. Keberadaan fasilitas rekreasi lain di taman ini yang menjadi salah satu alasan pengunjung. Setelah lelah berkeliling, pengunjung bisa istirahat di Lamin (rumah adat suku Dayak), sementara anak-anak bisa memnfaatkan arena bermain yang disediakan.

Beberapa permainan seperti ayunan, perosotan dan arena pemanjat disediakan di sekitar Lamin atau rumah adat dayak yang menjadi tempat istirahat. Di sini juga terdapat fasilitas rehabilitasi kucing liar, hingga camping area. Pengunjung dapat menikmati seluruh taman ini tanpa membayar retribusi apapun, alias gratis.

Namun, bagi pengunjung yang peduli dengan konservasi kawasan ini, para relawan yang bekerja di taman beruang madu menyediakan kotak  donasi. Jika Anda tertarik melihat secara langsung ikon kota Balikpapan, sekaligus mempelajari binatang ini, kunjungi saja KWPLH Beruang Madu di Jalan Soekarno Hatta Km 23 Karang Joang, Balikpapan.

----------------------------------------------
Sumber tulisan: www.beruangmadu.org dan www.cendananews.com 

Jurnalis : Ferry Cahyanti

Photografer : Ferry Cahyanti

Editor : ME. Bijo Dirajo

----------------------------------------------

You need to Login or Register to post a review


Recommended Hotels & Restaurants


You need to Login or Register to ask a questions


You might also like this place

Download Our Apps